Tulisan ini kupersembahkan untuk mu baba.. (kakek ku tercinta Kiyai Haji Ibrahim bin H. Narin)
Genap usia 72thn kau hembuskan nafas terakhirmu, bersama lantunan ayat suci al'quran dari keluarga mu. Tepat hari ini 6 october 2014, senin yg cerah pukul 01.30 siang. Dia yg lebih menyayangimu (allohu rabbi) rindu padamu, ingin engkau kembali bersamanya..
Selamat jalan baba... semoga alloh menempatkan engkau bersama rasulnya disurga sana.. aamiin
Ini kisah nyata mengiringi kepergian baba, ada kebesaran tuhan yg ingin saya bagikan lewat cerita untuk kalian.
Baba adalah ulama, seorang kiai, guru besar, ahli kitab di kampung kami.
Beliau mempunyai watak keras namun berhati lembut. Beliau lah yg mengajari, mendidik kami para anak dan cucu dengan sgt baik. mulai dr kecil hingga saat ini.
Baba slalu cerewet kepada kami untuk tidak meninggalkan wudhu. Kalian tau Pasangan wudhu itu apa? "solat".
Semasa hidupnya beliau tidak pernah putus dr wudhu. Jikalau batal baba akan segera kembali menuju air untuk berwudhu.
Beliau lah yg senang sekali memakmurkan masjid, sebelum baba jatuh sakit, ia slalu jadi org pertama yg tiba dimasjid diwaktu subuh.
Dahulu setiap sebelum subuh hingga masuk waktu subuh, sebelum magrib hingga selesai azan isya. Baba slalu mengumpulkan kami para anak dan cucu untuk mengaji mendengarkan tausiah2 drnya, atau hanya sekedar bahas kitab fiqih, nahu, tafsir, atau mentartilkan alquran dll. beliaulah pengajarnya.
Saat sebelum mengaji kami wajib mempunyai wudhu hingga waktu solat tiba kami harus ttp punya wudhu. Duduk berlama lama 1-2 jam untuk mengaji memiliki bnyk cobaan buat kami yg tak terbiasa menjaga wudhu. Salah satu cobaan itu adalah buang gas / angin hehehe itulah yg sering membatalkan wudhu kami.
Mengaji diakhiri dengan salat berjamaah. Saat itulah baba mengabsen kami siapa yg wudhunya sdh batal. Jika ada pasti dialah org yg akan kena marah baba, untuk ambil wudhu kembali sebelum salat berjamaah dimulai.
Baba berpesan. Wudhu itu mensucikan tubuh, ilmu itu cahaya, cahaya itu hanya bisa diterima oleh tubuh yg suci jelasnya pada kami.
Semakin baba tua, semakin ingatan baba berkurang, maha sayang alloh pada baba membuat baba pikun di usia tuanya, maha besar allah juga satu yg tidak baba lupakan saat pikun pun yakni berwudhu. Baba senang sekali menuju air untuk berwudhu. Walau pikun tapi ia ttp ingat wudhu.
Di usianya yg sgt tua baba termasuk org yg memiliki tubuh bersih tidak bau. Kalian tau baunya kakek kakek yg sgt lanjut usia.. baba tidak seperti itu ... baba bersih.
Di saat hari terakhir baba pun kebesaran tuhan yg kami saksikan. Siang itu yg biasanya matahari bersinar sgt terik dan panas, tetapi siang itu tdk, langit mendung tetapi tidak hujan. Bumi langit dan isinya mungkin ikut berduka kehilangan satu ahli kitab. Setelah jasad baba dimandikan diwudhu kan lalu dikafani. Kami keluarga dan org2 yg membantu melihat kebesaran tuhan wajah baba berseri bersih putih bak memancarkan sinar. Ya itulah sinar wudhu yg baba pelihara semasa hidup.
Wajahnya meneduhkan... maha suci allah mengizinkan kami melihat kebesarannya..
Maha sayang alloh pada baba.
Terimakasih baba sudah mendidik kami dengan sangat baik semasa hidupmu, semoga alloh menempatkanmu di surga terbaiknya... maafkan semua kesalahan kami ... peluk cinta untuk baba selalu. Aamiin
Genap usia 72thn kau hembuskan nafas terakhirmu, bersama lantunan ayat suci al'quran dari keluarga mu. Tepat hari ini 6 october 2014, senin yg cerah pukul 01.30 siang. Dia yg lebih menyayangimu (allohu rabbi) rindu padamu, ingin engkau kembali bersamanya..
Selamat jalan baba... semoga alloh menempatkan engkau bersama rasulnya disurga sana.. aamiin
Ini kisah nyata mengiringi kepergian baba, ada kebesaran tuhan yg ingin saya bagikan lewat cerita untuk kalian.
Baba adalah ulama, seorang kiai, guru besar, ahli kitab di kampung kami.
Beliau mempunyai watak keras namun berhati lembut. Beliau lah yg mengajari, mendidik kami para anak dan cucu dengan sgt baik. mulai dr kecil hingga saat ini.
Baba slalu cerewet kepada kami untuk tidak meninggalkan wudhu. Kalian tau Pasangan wudhu itu apa? "solat".
Semasa hidupnya beliau tidak pernah putus dr wudhu. Jikalau batal baba akan segera kembali menuju air untuk berwudhu.
Beliau lah yg senang sekali memakmurkan masjid, sebelum baba jatuh sakit, ia slalu jadi org pertama yg tiba dimasjid diwaktu subuh.
Dahulu setiap sebelum subuh hingga masuk waktu subuh, sebelum magrib hingga selesai azan isya. Baba slalu mengumpulkan kami para anak dan cucu untuk mengaji mendengarkan tausiah2 drnya, atau hanya sekedar bahas kitab fiqih, nahu, tafsir, atau mentartilkan alquran dll. beliaulah pengajarnya.
Saat sebelum mengaji kami wajib mempunyai wudhu hingga waktu solat tiba kami harus ttp punya wudhu. Duduk berlama lama 1-2 jam untuk mengaji memiliki bnyk cobaan buat kami yg tak terbiasa menjaga wudhu. Salah satu cobaan itu adalah buang gas / angin hehehe itulah yg sering membatalkan wudhu kami.
Mengaji diakhiri dengan salat berjamaah. Saat itulah baba mengabsen kami siapa yg wudhunya sdh batal. Jika ada pasti dialah org yg akan kena marah baba, untuk ambil wudhu kembali sebelum salat berjamaah dimulai.
Baba berpesan. Wudhu itu mensucikan tubuh, ilmu itu cahaya, cahaya itu hanya bisa diterima oleh tubuh yg suci jelasnya pada kami.
Semakin baba tua, semakin ingatan baba berkurang, maha sayang alloh pada baba membuat baba pikun di usia tuanya, maha besar allah juga satu yg tidak baba lupakan saat pikun pun yakni berwudhu. Baba senang sekali menuju air untuk berwudhu. Walau pikun tapi ia ttp ingat wudhu.
Di usianya yg sgt tua baba termasuk org yg memiliki tubuh bersih tidak bau. Kalian tau baunya kakek kakek yg sgt lanjut usia.. baba tidak seperti itu ... baba bersih.
Di saat hari terakhir baba pun kebesaran tuhan yg kami saksikan. Siang itu yg biasanya matahari bersinar sgt terik dan panas, tetapi siang itu tdk, langit mendung tetapi tidak hujan. Bumi langit dan isinya mungkin ikut berduka kehilangan satu ahli kitab. Setelah jasad baba dimandikan diwudhu kan lalu dikafani. Kami keluarga dan org2 yg membantu melihat kebesaran tuhan wajah baba berseri bersih putih bak memancarkan sinar. Ya itulah sinar wudhu yg baba pelihara semasa hidup.
Wajahnya meneduhkan... maha suci allah mengizinkan kami melihat kebesarannya..
Maha sayang alloh pada baba.
Terimakasih baba sudah mendidik kami dengan sangat baik semasa hidupmu, semoga alloh menempatkanmu di surga terbaiknya... maafkan semua kesalahan kami ... peluk cinta untuk baba selalu. Aamiin
Komentar
Posting Komentar